oleh

WFQR Dalamtamal IV Batam Tindak Lanjuti Laporan ILO Singapura Tentang Adanya Perompak Kapal

-Home-1,486 views

Tanjungpinang 1 Oktober 2017,Western Fleet Quick Response (WFQR) IV segera menindaklanjuti laporan dari ILO (International Liaison Officer) 

Singapura tentang adanya dugaan perompakan yang terjadi terhadap sebuah kapal yang dinaiki 15 orang tak dikenal (OTK) menggunakan 6 buah perahu sampan di Perairan Indonesia pada malam tanggal 30 September 2017.

Belakangan di ketahui kapal jenis Tongkang (TK) LKH 7887 yang ditunda Tag Boat (TB) Kim Hock Tug 9 tidak di rompak, tetapi sebelumnya telah terjadi kerja sama antara TB Kim Hug Tug 9 yang menarik TK LKH 7887 dengan ke-15 OTK.

Barang-barangyang diambil dari TK 7887 seperti besi skrap, kabel dan 19 galon solar sekitar 500 liter telah dibayar seharga 15 juta rupiah oleh 15 OTK.

Menyikapi kejadian ini, Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlantamal) IV Laksamana Pertama TNI R. Eko Suyatno, S.E., M.M., mengatakan WFQR IV akan selalu menindak lanjuti dengan sesegera mungkin atas setiap laporan yang diterima dari mana pun.

Koordinasi tentunya diperlukan untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang terjadi di wilayah kerja Lantamal IV. Hal ini dilakukan demi memberikan rasa aman bagi pengguna laut yang melakukan berbagai aktifitas.

Selanjutnya dikatakan Danlantamal IV Laksamana Pertama TNI R. Eko Suyatno, S.E., M.M., hasil ini akan di sampaikan kepada ILO Singapura bahwa perompakan sesungguhnya tidak ada.

Selain itu perlu juga disampaikan bahwa apabila kapal-kapal yang melintas dan di perkirakan dalam situasi berbahaya bila di temukan posisi oleh Unsur TNI AL dan di kontak agar memperhatikan untuk segera merespon dan tidak mendiamkan diri, ujar Laksamana Berbintang Satu ini.

Menindaklanjuti laporan tersebut WFQR IV segera melakukan koordinasi dengan Gugus Keamanan Laut Armada RI Kawasan Barat (Guskamlaarmabar) dan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Batam.

Selanjutnya setelah memperoleh koordinat kejadian, WFQR IV menggerakan unsur Satuan Keamana Laut (Satkamla) yakni Kapal Angkatan Laut (KAL) Mapor dan Unit I Jatanrasla menggunakan Sea Rider dan Guskamlaarmabar mengirimkan KRI Pulau Rusa-726.

KAL Mapor segera dapat mendeteksi keberadaan TB Kim Huck Tug 9 yang berada di Perairan Singapura selanjutnya melakukan shadowing serta melakukan kontak panggilan namun tidak dijawab.

Dibagianlain, selang beberapa saat WFQR Lanal Batam menangkap tiga pompong yang sebelumnya menaiki TK LKH 7887.

Setelah di laksanakan pemeriksaan awal diketahui bahwa pengawak pompong dapat menaiki TK LKH 7887 dikarenakan sudah terjadi kerjasama sebelumnya antara Anak Buah Kapal (ABK) TB Kim Huck Tig 9 dengan para OTK untuk mengambil besi skrap yang sebelumnya sudah dibayar sebesar 15 juta rupiah.

Tiga pompong lainnya akhirnya merapat ke dermaga Lanal Batam setelah diperintahkan untuk menyerahkan diri oleh WFQR Lanal Batam.

Kapal pompong lainnya akhirnya merapat ke dermaga Lanal Batam

 

Karena adanya kerja sama jahat antara TB Kim Hug Tug 9 beserta TK LKH 7887 dengan ke 15 OTK yang menggunakan pompong maka proses pencurian terjadi.

Saat ini TB Kim Hug Tug 9 dan nahkoda beserta 8 orang ABK, TK LKH 7887 dan 15 OTK beserta 6 pompong yang berisi antara lain besi skrap, kabel dan 19 galon solar sekitar 500 liter diamankan di Lanal Batam untuk proses pemeriksaan lanjutan.

(Penlantamal IV).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *