oleh

Gubernur Kepri:”Festival Bahari Kepri”Panitianya Kurang Cermat.

-Home-771 views

TANJUNGPINANG-Festival Bahari Kepri merupakan gelaran yang mencoba promosikan budaya dan wisata di Indonesia. Dalam festival tersebut digelar beragam acara. Diantaranya wisata bahari, budaya, dan kuliner.Salah satu acara wisata bahari adalah pemerintah menggelar perlombaan parade perahu hias. Sebanyak 41 kapal berlomba menghiasi kapal-kapal kesayangan mereka dan memenangkan perlombaan.

Kendati demikian, ternyata Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun mengaku agak terganggu dengan acara parade kapal hias dalam acara tersebut.

Pasalnya, Nurdin Basirun menilai panitia penyelenggara tidak cermat memperhitungkan pasang-surut air laut sebelum menggelar lomba. Alhasil, kapal-kapal hias tersebut terlalu berada jauh dari jangkauan mata dan tidak bisa menepi.

“Nah, kegiatan macam inilah yang dibuat tanpa perhitungan air laut pasang atau surut,” ujar Nurdin Jumat (20/10/2017) kemarin.

Tak hanya sampai situ, Nurdin juga mengomentari pembawa acara yang kala itu menjelaskan nama kapal dan sejarahnya dengan bahasa Indonesia.

Menurutnya, adanya wisatawan-wisatawan asing yang hadir dalam perhelatan tersebut seharusnya pihak panitia dan pembawa acara berbicara dalam bahasa Inggris.

“Kalau kita becakap pakai bahasa Melayu macam gini, mana mungkin orang-orang itu mengerti. Becakaplah bahasa Inggris,” tambahnya.

Menyadari hal ini, tak lama kemudian panitia tampaknya mengganti pembawa acara. Kali ini, pembawa acara tersebut berbicara dan mengenalkan nama-nama kapal berikut sejarahnya dengan bahasa Inggris.

Setelah itu Nurdin mengambil inisiatif untuk mengajak masyarakat bernyanyi dan menari Dangkung.Namun ketika ia membalikan badan untuk meminta musik dimainkan, tidak didapatinya para pemain musik tersebut.

“Di mana para pemain semuanya. Mereka sudah pulang? Ini pasti insentifnya tak dibayar,” ucap Nurdin, yang tak lama setelah itu ia memutuskan meninggalkan tempat acara.

[R]

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *