oleh

Kapolri Sebut Motif Pelaku Bom Bunuh Diri Terpojoknya ISIS di Suriah

-Nasional-1,366 views

Jakarta, Acikepri.com — Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Tito Karnavian mengatakan, kelompok teroris yang meledakan bom di tiga gereja di Surabaya adalah JAD (Jamaah Ansharut Tauhid) dan JAT (Jamaah Ansharut Tauhid).

Motifnya pelaku bom bunuh diri tersebut, dari terpojoknya ISIS di Suriah hingga kerusuhan yang baru saja terjadi di rutan cabang Salemba di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

” Pertanyaannya ini kelompok mana. Ini tidak lepas dari JAD dan JAT yang merupakan afiliasi dari ISIS. Ini di Indonesia pemimpin mereka Aman Abdurahman yang sekarang masih ditahan di Mako Brimob.” Ujar Tito kepada wartawan di RS Bhayangkara, Surabaya, Minggu, 13 Mei 2018.

” Memang aksi ini diduga yang pertama tingkat internasional. ISIS yang sudah ditekan oleh kekuatan-kekuatan baik dari barat, Amerika dan lain-lain sehingga keadaan terpojok, jelasnya.”

“Kemudian memerintahkan semua jaringan termasuk yang sudah kembali ke Indonesia untuk melakukan serangan. Termasuk di London saat ini juga terjadi aksi teror dengan menggunakan pisau,” tuturnya.

Kapolri menambahkan, jika di Indonesia sendiri aksi dipicu oleh sejumlah pimpinan kelompok mereka yang sudah dibekuk Densus 88.

“Aman Abdurahman masih ditahan di Mako Brimob, yang bersangkutan selain terlibat kasus pelatihan militer di Aceh juga peristiwa Bom Thamrin. Salah satu dalang aksi teror di 2016 itu. Sehingga yang bersangkutan diproses kasus bom Thamrin,” beber Kapolri.

Setelah Aman Abdurrahman diciduk, ada sosok lain pemimpin kelompok tersebut. Yakni Zainal Anshori.

” Setelah mereka (Aman Abdurrahman) diproses, diganti sosok lain Zainal Anshori pimpinan JAD Jatim. Namun, dia juga ditangkap dalam kaitan menyelundupkan senjaata ke Filipina, lanjut Kapolri.”

Karena Aman dan Zainal sudah diciduk Densus, muncul reaksi untuk melakukan pembalasan.

“Kemudian kelompok ini mulai bereaksi untuk membalas. Salah satunya dengan membuat kerusuhan di Mako Brimob, jadi bukan sekadar makanan pemicunya.

Peristiwa di Mako Brimob membuat kelompok, sel-sel lain yang memang mereka sudah panas bertambah panas. Karena sudah ada instruksi ISIS di Suria maupun pimpinan tertangkap mereka mengambil momentum pembalasan.”
sum : buserkriminal.com
editor : red

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *