Tanjungpinang – Paslon Gubernur Kepri nomor urut 1 Soerya-Iman, mengatakan, bahwa dalam menanggulangi peningkatan angka kemiskinan.
Soerya menyebut, akan membentuk TKPK atau Tim Koordinasi Pengentasan Kemiskinan, dan tim koordinasi lintas dinas atau lintas OPD.
“Dalam penanggulangan kemiskinan ini, kami mengajak dan menantang kabupaten/Kota di Kepri menganggarkan untuk program pengentasan kemiskinan,” ujar Soerya, Jumat, 20 November 2020 malam dalam debat Paslon Gubernur dan Wagub Kepri.
Menurutnya, ini merupakan salah satu program jitu. Selain itu juga ada program program RTLH atau Rumah Tidak Layak Huni, kemudian program unit usaha bagi ibu-ibu rumah tangga, program kesehatan bagi para balita yang kami singkat dengan UPGK atau Usaha Peningkatan Gizi Keluarga.
Kemudian, sambungnya, juga untuk pendidikan, kesehatan, lingkungan, kami benahi semua.
“Ini semua sebagai bantuan dari pihak pemerintah. Sisi yang lain tentu kita harus lebih menggali dan lebih memaksimalkan lagi pendapatan asli daerah karena dengan meningkatnya pendapatan asli daerah akan berkorelasi secara langsung terhadap APBD kita. Kalau pendapatan asli daerah naik, APBD naik, tentu untuk kesehatan yang 10% itu akan naik. Demikian juga untuk pendidikan, dikatakan oleh undang-undang minimal 20% anggaran APBD kita adalah untuk pendidikan, jadi 20% nya juga akan naik,” pungkas Soerya.
Menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri per Maret 2020 menunjukkan jumlah penduduk miskin di Provinsi Kepulauan Riau sebanyak 131.966 orang. Total tersebut mengalami peningkatan sebanyak 4.208 orang jika dibandingkan September 2019.(red)
Komentar