Natuna – Tak pernah terbanyangkan di benak dokter Yolanda Qonita Solihat. Dirinya bakal mengalami kecelakaan memilukan yang mengakibatkan tulang belakang bagian bawah patah.
Sempat menjalani perawatan di RSUD Natuna, dokter internship di Puskesmas Ranai ini harus mendapatkan penanganan di rumah sakit dengan fasilitas pengobatan lengkap.
Sayangnya, keterbatasan transportasi di Natuna sempat menjadi kendala, untuk merujuk dokter Yolanda ke luar daerah.
Rupanya, keadaan dokter Yolanda, terdengar hingga ke telinga Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Danlanud) Raden Sadjad (RSA) Kolonel Pnb Dedy Iskandar.
Berinisiatif, Danlanud RSA melapor ke Panglima Komando Operasi Udara I (Pangkoopsud I) agar bisa memobilisasi dokter Yolanda dengan pesawat TNI Angkatan Udara.
“Alhamdulillah, karena bersifat darurat pimpinan mendukung digerakkan pesawat TNI AU khusus untuk mengangkut dokter Yolanda,” ujar Danlanud pekan lalu.
“Kalau tidak dibawa bisa berakibat fatal. Ini contoh kita bergerak cepat,” kata Danlanud.
Sebenernya, misi kemanusian yang dilaksanakan Lanud Raden Sadjad bukan pertama kali dilakukan.
Sebelumnya warga Natuna yang sakit parah dan membutuhkan angkutan cepat, selalu difasilitasi Lanud RSA melalui pesawat TNI AU.
“Tidak ada kita pungut biaya, itu benar-benar mambantu masyarakat.”
“Namanya Angkatan Udara hidupnya di udara, misinya di udara, tapi kita tak boleh lupa TNI ini berasal dari rakyat,” ujarnya.
Pertolongan dari Danlanud RSA tersebut, mendapatkan ucapan terimakasih dari dokter Yolanda, melalui dokter pembimbing internship di Puskesmas Ranai dokter Ruminah.
Dokter Ruminah pun merasa bersyukur dengan perhatian TNI AU yang telah memfasilitasi dokter Yolanda dirujuk ke Pekanbaru.
“Kondisi dokter Yolanda belum pulih, dia masih berjuang menyembuhkan sakit yang di deritanya,” terang Ruminah yang terus memantau kondisi dokter Yolanda, ditemui Sabtu, 6 Juli 2024.
Dokter Ruminah juga membeberkan alasan mengapa dokter Yolanda harus dirujuk ke rumah sakit yang memiliki dokter spesialis ortopedi.
Hanya bisa berbaring miring di atas kasur perawatan, kondisi dokter Yolanda ternyata semakin mengkhawatirkan.
Karena dokter Yolanda merasa kesakitan terus menerus, akhirnya dokter spesialis bedah RSUD Natuna, menyarankan untuk segera dirujuk ke dokter spesialis ortopedi di luar daerah.
Saat itu pilihannya hanya menggunakan pesawat komersil, namun ternyata pihak TNI AU bisa membantu evakuasi medis dokter Yolanda.
“Bayangkan kalau menggunakan pesawat komersil, pasien berkeadaan khusus seperti dokter Yolanda, harus mengeluarkan puluhan juta, untuk dirujuk ke luar daerah,” ungkap Ruminah.
Ruminah pun sangat berharap, TNI Angkatan Udara juga bisa membantu pasien darurat lainnya dari Natuna.
Tak lupa, Ia memohon kepada seluruh masyarakat Natuna untuk mendoakan kesembuhan dokter Yolanda.
Misi kemanusian yang dilaksanakan Lanud RSA merupakan implementasi slogan AMPUH, Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis.
Laporan: Sarwanto
Komentar