oleh

Kawasan Padat Penduduk di Depan Kampus UHO Kendari Terbakar, Diduga Disengaja

Acikepri.com, Metropol – Sebuah kebakaran hebat melanda kawasan padat penduduk di Jalan HEA Mokodompit, Kelurahan Lalolara, Kecamatan Kambu, Kota Kendari pada Kamis petang (21/12).

Menurut warga sekitar, api mulai berkobar pada pukul 15.15 WITA. Kobaran api muncul dari sebuah tempat usaha pangkas rambut milik Brilian (23).

“Api mulai muncul selepas adzan ashar sekitar jam 3.15 WITA. Awalnya dari tempat cukur (pangkas rambut, red) punya Brilian,” ungkap salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Kebakaran yang menghanguskan satu unit rumah kos-kosan, satu unit rumah pribadi, serta lima unit usaha berupa rumah makan, tempat pangkas rambut, butik, agen gas LPG, serta penjual bensin eceran ini diduga ada unsur kesengajaan.

Sebab, menurut salah seorang korban kebakaran, Rusli (50), sebelum kejadian dirinya melihat ada dua orang pemuda tak dikenal meminta korek api di Rumah Makan Sederhana, yang turut menjadi korban kebakaran, dengan membawa sebilah pedang samurai serta memegang botol diduga berisi bensin.

“Sebelum kejadian itu ada dua orang pemuda datang minta korek di warung makan sambil membawa samurai dan bensin di dalam botol.  Kemudian pemuda tersebut berselisih paham dengan pemilik pangkas rambut yang bernama Brilian.

Kemudian pemuda tersebut  diduga sengaja melakukan tindakan pembakaran di tempat pangkas rambut itu , lalu api menjalar dan membakar kios dideretannya termasuk rumah saya,” ungkapnya.

Terkait dugaan adanya unsur kesengajaan dalam peristiwa ini, pihak kepolisian masih melalukan penyelidikan.

“Terkait dugaan adanya kesengajaan, masih harus kami selidiki terlebih dahulu,” ucap Kapolres Kendari, AKBP Jemi Junaidi yang ditemui oleh awak Metropol di tempat kejadian perkara.

Pantauan Metropol, api berhasil dipadamkan dua jam kemudian setelah Dinas Pemadam Kebakaran Kota Kendari menerjunkan lima unit mobil pemadam kebakarannya.

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian materil ditaksir mencapai milyaran rupiah.

Red.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *