Batam, Acikepri.com — Pimpinan teknologi global, Xiaomi, bersama Badan Pengusaha (BP) Batam menggelar Supplier Investment Summit (SIS), ini bertujuan meningkatkan Kawasan Manufaktur Lokal, dan mendorong investasi asing dengan potensi lnvestasi senilai $315 juta, ke dalam industri manufaktur smartphone di lndonesia sekaligus menciptakan sebanyak 10.000 lapangan kerja.
SIS untuk pertama kalinya di Batam, guna menjamu lebih dari 20 pemasok komponen smartphone global.
Dengan misi untuk memberikan pemahaman tentang akosistem manufaktur di Indonesia, yang pada akhirnya dapat membantu mereka untuk mendirikan pabrik di lndonesia.
Steven Shi, Head of Xiomi South Pacific Region and Xiomi Indonesia Country Manajer, mengatakan, kami sangat senang dapat bekerjasama dengan BP Batam untuk menjamu para supplier global dalam kegiatan SIS pertama di Batam.
“kami yakin bahwa para supplier dapat melihat secara langsung besarnya potensi pasar serta memahami iklim investasi di Indonesia, dan khususnya di wilayah Batam.” Hal ini dikatakan Steven Shi, Head of Xiomi South Pacific Region and Xiomi Indonesia Country Manager di Radisson Hotel Batam, Senin, 7 Mei 2018.
Steven Shi menambahkan, bahwa Xiaomi akan terus bekerjasama dengan berbagai Iapisan pemerintah di Indonesia, untuk menciptakan kegiatan serupa agar dapat memberikan kontribusi yang Iebih besar di Indonesia, dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi 10.000 orang.
Sementara itu, Kepala Badan Pengusaha (BP) Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo, mengatakan, SIS pertama yang diprakarsai oleh Xiaomi ini, adalah sebuah langkah penting dalam menyambut gelombang baru dari investasi asing, yang diperkirakan akan memperkuat seluruh proses manufaktur smartphone lokal di Indonesia.
Lukita menilai, ketersediaan infrastruktur, letak geografis yang strategis dan dukungan pemerintah dalam kemudahan perizinan investasi, menjadikan Batam sangat siap sebagai tujuan investasi yang kompetitif baik di Asia maupun dunia.
Salah satunya dukungan BP Batam untuk memudahkan proses investasi asing telah terselenggara melalui program izin investasi 3 jam (i23j), ujar Lukita.
Lukita menerangkan, selain jumlah investasi dan lapangan pekerjaan, kita juga perlu mempertimbangkan bagaimana kegiatan ini dapat mempercepat laju transformasi lndonesia, untuk menjadi salah satu negara dengan perekonomian digital terbesar di dunia.
Acara tersebut dihadiri, Lukita Dinarsyah Tuwo dari BP Batam, Mochammad Hadiyana (Direktur Standardisasi Perangkat Pos dan Telekomunikasi, Kementerian Komunikasi dan informatika RI) dan Welldian Saragih (Kepala Sub Direktorat Industri Kreatif Telematika dan Elektronika, Kementerian Perindustrian RI).
hms
editor sarwanto-red.
Komentar