Karimun – Bupati Karimun, Aunur Rafiq akhirnya angkat bicara perihal ditundanya penyaluran sembako bantuan bagi warga miskin terdampak pandemi Covid-19.
Seperti diketahui, sedianya puluhan ribu paket sembako akan dibagikan kepada masyarakat Karimun Senin, 27 April 2020 ini atau 4 Ramadhan 1441 Hijriah.
Namun, rencana itu akhirnya ditunda Pemkab Karimun.
Bupati Karimun Aunur Rafiq mengatakan, pihaknya terpaksa menunda dikarenakan stok sembako berupa beras sekitar 130 ton hingga kini belum sampai di Karimun dari Palembang.
Pihak distributor ketika ia hubungi beralasan kapal pengangkut tertahan di pelabuhan sekitar jembatan Ampera, Kota Palembang akibat air pasang surut.
“Sudah dari semalam saya telepon distributor, katanya kapal tertahan di Sungai Musi lagi pasang surut,” kata Rafiq saat menghubungi Suryakepri.com, Senin sore.
Dilansir dari Suryakepri.com, melihat kondisi itu, pihak distributor memperkirakan beras baru akan sampai sekitar 76 jam mendatang atau Kamis, 30 April 2020.
Rafiq berjanji satu hari setelah beras pesanan 130 ton tiba di Karimun, keesokannya akan disalurkan.
Rencananya beras pesanan sebanyak 130 ton itu akan diperuntukkan bagi warga di Pulau Karimun sebanyak 20 ribu paket sembako dan pulau Kundur sebanyak 13 ribu paket sembako.
“Insha Allah kalau tak Jumat, Sabtu akan kita salurkan,” kata Rafiq.
Sebenarnya kata Rafiq, Pemkab Karimun memiliki sekitar 3 ribu paket sembako yang siap disalurkan ke Kecamatan Buru, Desa Parit, Tulang dan Selat Mendaun, Senin ini.
Namun ia khawatir, akan muncul perdebatan di tengah masyarakat jika tetap dipaksakan disalurkan Senin ini juga.
“Nanti kami salurkan, yang lain pada komplain. Makanya lebih baik kami tunda saja, tunggu sampai semua paketnya ada,” kata Rafiq.
Sementara untuk bahan sembako lainnya seperti gula dan minyak goreng, sudah standby di Karimun.
“Tinggal tunggu beras saja, kalau gula dan minyak goreng sudah ada. Begitu beras sampai, akan langsung dipaketkan, besoknya kita salurkan kepada masyarakat,” kata Rafiq. (red)
Komentar