Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi (pegang mic) bersama Kastam Malaysia Deputi Direktur Jenderal Bea Cukai Malaysia Dato Zulkifli Bin Yahya (paling kanan) saat memberikan keterangan pers usai pembukaan Patkor Kastima 23A / 2017 di DJBC Khusus Kepri.
Acikepri.com.Batam – Pembukaan Patroli Koordinasi (Kastor) Kastam Indonesia-Malaysia (Kastima) 23A / 2017 Kantor Wilayah DJBC Khusus Kepri pada Kamis (20/7/2017) di Pangkalan Sarana Operasi (PSO) Bea Cukai Tipe A Tanjung Balai Karimun (TBK), merupakan bentuk upaya nyata untuk bangkitnya reformasi Kepabeanan dan Cukai dalam mengatasi peristiwa penyelundupan.
Operasi Patkor Kastima resmi dibuka oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Bea Cukai, Heru Pambudi dan di dampingi Deputi Direktur Jenderal Bea dan Cukai Malaysia Dato Zulkifli Bin Yahya. Operasi Patkor Kastima di awali upacara pembukaan yang dipimpin langsung oleh Dirjen Bea Cukai. Selanjutnya di isi dengan atraksi ko tim taktis dan peforma dari tim K-9.

Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi mengatakan, Patkor Kastima bukti eratnya hubungan bilateral di bidang kepabeanan dan cukai yang sudah berlangsung sejak tahun 1994 silam.
Peforma dari tim K-9 dalam pengungkapan narkobae
heru selesai, kemarin (20/6/2017) pertemuan bilateral antara Indonesia dan Malaysia yang diusung dalam pembahasan pembaruan Kerjasama Penegakan dan Sistem Pertukaran Informasi Pabean untuk memperkuat Patkor Kastima.
“Kastam Diraja Malaysia juga sudah menyiapkan fasilitas dan alat patroli yang dikerahkan berbagai titik diwilayah selat malaka,” sebutnya.
Kemudian ia katakan, patroli BC bagian dari pelaksanaan pengawasan penegakan hukum dilaut yang mana menjadi tulang punggung kepabeanan dan cukai. Selain itu juga berkoodinasi bersama TNI, Polri, Bakamla, Kementerian Kelautan Perikanan, Kementerian Perhubungan dan lembaga lainnya.
“Selain Patkor Kastima, kita juga ikut dalam operasi Nusantara,” katanya.Dikatakan pula, pada tahun 2012 hingga 2017, jumlah penindakan kelayuan dilaut meningkat, lalu komoditi yang berhasil diarant beragam. Dalam kurun waktu itu, BC berhasil melakukan 1.268 penindakan.
“Dalam operasi Patkor Kastima sendiri di tahun 2016, kita berhasil menindak 32 kasus dalam 28 hari, dengan komoditi beragam seperti makanan pokok, elektronik, ballpress, ammonium nitrat, ekspor timah, kayu, hasil laut, dan penggagalan selundupan narkoba jenis psikotropika,” terangnya .
Heru berharap agar kualitas berbagi informasi dan semangat pelaksanaan Patkor Kastima jadi peran penting menjaga keamanan dan ketertiban di lihat selat Malaka.
“Patkor Kastima Terjamin menumpas kegiatan ilegal tanpa dihalangi instansi yang merugikan kedua negara. Kami bersama Kastam Diraja Malaysia bertekad agar tercipta iklim yang kondusif untuk kesejahteraan dan kemakmuran indonesia dan indonesia, “pungkasnya.
Sementara itu, Deputi Direktur Jenderal Bea Cukai Malaysia Dato Zulkifli Bin Yahya juga menyampaikan, pada operasi Patkor Kastima ini, isi mengerahkan 9 kapal patroli untuk mendukung penguatan dan penindakan dilaut.
“Kapal patroli kami bergerak di wilayah Malaysia di sektor murah Langkawi, pulau pinang, lumut, pelabuhan klang, pelabuhan dickson, muar sampai sungai pulai,” ungkap Zulkifli.
“Karna hal tersebut, maraknya perdagangan dan aktifitas illegal melalui jalur dilaut antar indonesia-indonesia ini keraplah, maka kami sama-sama saling berkoordisi pihak Bea Cukai Indonesia,” tambahnya.
Seperti diketahui, Bea Cukai juga mengerahkan 10 kapal patroli yakni, 4 speed boat, 5 fast patrol boat 28 meter, dan 1 fast patrol boat 60 meter. Kapal-kapal itu beroperasi di wilayah Indonesia pada 5 sektor yakni, di perairan Kuala Langsa, Belawan, Tanjung Balai Asahan, Tanjung Sinaboy, Tanjung Parit, dan Batam.
Sedangkan, tindak lanjut operasi 2016 ada 13 kasus dengan sanksi administrasi denda. Kemudian 3 kasus dengan ditetapkan BDN/BMN, 1 kasus penyidikan, dan 15 kasus lain yang diserahterimakan ke instansi terkait.
Komentar