oleh

PRESIDEN JOKOWI BERSAMA RIBUAN PIMPINAN PERGURUAN TINGGI SE-INDONESIA MELAWAN RADIKALISME

-Nasional-914 views

Presiden Jokowi bersama ribuan perguruan tinggi Seindonesia melakukan pertemuan di Nusa Dua, Kabupaten Badung Bali. Selasa ( 26/9/2017).

Dalam pertemuan dengan pimpinan perguruan tinggi Seindonesia tersebut, Jokowi mengingatkan perguruan tinggi adalah sumber pengetahuan dan pencerahan.

Akan sangat berbahaya kalau perguruan tinggi dimanfaatkan oleh segelintir pihak sebagai medan infiltrasi ideologi ini.

“Jangan sampai kampus-kampus menjadi lahan penyebaran ideologi anti-Pancasila, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika,” ungkapnya.

Jokowi melanjutkan, dirinya mengajak seluruh pihak untuk terus memupuk rasa persaudaraan antarsesama.

BangsaIndonesia mampu berdiri tegak hingga sekarang ini karena adanya persatuan yang telah ditanamkan sejak dulu.

“Apabila kita semua masih cinta Indonesia, kita harus menghentikan infiltrasi ideologi, radikalisme, dan terorisme di perguruan tinggi seluruh Indonesia agar rasa persatuan dan persaudaraan semakin kuat.

Jangan sampai hasil kerja keras untuk anak cucu bangsa ini kita hancur karena terorisme dan radikalisme. sehingga bangsa kita jadi bangsa yang mundur,” tegas orang nomor satu diIndonesia ini.

“Tanamkan bahwa kebhinekaan adalah sumber kekuatan bangsa Indonesia. Negara ini kokoh menjadi satu dengan dasar Pancasila. marilah kita rawat NKRI, Perkuat Pancasila, tolak radikalisme dan terorisme,” ucapnya.

Sementara itu, usai melakukan pertemuan dengan ribuan rektor Seindonesia. Jokowi melanjutkan kunjungan menuju Kabupaten Buleleng menggunakan Helikopter Superpuma TNI AU menyerahkan kartu Indonesia pintar ( KIP )

menyerahkan sertifikat tanah untuk rakyat, serta meninjau Posko Tanggap Darurat Erupsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem.

Dalam kunjungan tersebut, Presiden Jokowi didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir serta Gubernur Bali I Made Mangku Pastika.

Sementara itu tampak hadir sejumlah perguruan tinggi dari Kepulauan Riau, aktivis PENA 98 serta rombongan Pospera Kepri.

(  Red )

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *