BINTAN, ACIKEPRI.COM – Muhammad Effendi alias Jefri (34), satu dari dua tahanan Lapas Klas IIA Tanjungpinang yang kabur, Kamis (1/3) lalu dicurigai masih berada di sekitar area Desa Galang Batang.
Menurut Maryam, dirinya sempat dihampiri Effendi pada Jumat (2/3) sekitaran pukul 8 pagi. Maryam langsung menaruh curiga pada Effendi yang hanya mengenakan celana pendek kotor tidak memakai baju serta ada luka robek pada lengan sebelah kanan serta jalannya pun sudah sempoyongan.
Ia langsung memberitahukan kepada sang suami, Okan Saputra dan langsung menghubungi pihak Bhabinkamtibas Galang Batang, Aiptu Hendri Nasution. “Pas kami ke sana (lokasi), yang bersangkutan sudah tidak ada lagi. Saya dan beberapa orang warga langsung mengepung area dekat situ. Tapi kami cari-cari sudah tidak ada lagi,” ucap Hendri.
Menurutnya, berdasarkan cerita Maryam, Effendi sempat meminta air minum kepada Maryam sebelum kabur meninggalkan area perkebunan pohon pisang tak jauh dari eks lokasi penangkaran burung.
Kapolsek Gunung Kijang, AKP Dunot P Gurning menduga Effendi saat lepas dari lapas Kamis dini hari lalu bermalam di lokasi perkebunan warga Galang Batang tersebut. Bahkan, di lokasi tempat tidurnya Effendi dekat sebelah pohon pisang masih ditemukan kulit pisang dan bekas gigitan pada buah pepaya.
“Kami menduga, pada saat kita melakukan pemburuan. Dia (Effendi-red) bermalam di kebun warga itu. Ada bekas kulit pisang dan buah pepaya yang dimakannya di lokasi itu,” tutur Dunot di lokasi.
Pihaknya bersama petugas sipir lapas masih terus melakukan pengejaran. Hingga, Jumat sore, baik Effendi maupun Juhairi alias Kay (21) belum berhasil ditemukan dan diduga masih berkeliaran di area Galang Batang dan perkebunan kelapa sawit milik PT Tirta Madu.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tiga napi tahanan Lapas Klas IIA Tanjungpinang yang ditempatkan di ruangan isolasi berhasil kabur, Kamis (1/3) dini hari kemarin sekitar pukul 03.30 WIB.
Ketiganya meloloskan diri dengan cara memotong pintu besi ruangan tersebut menggunakan gergaji besi setelah itu memanjat atap ruangan dan melompati pagar lapas melalui tower pos penjagaan.
Setelah berhasil keluar melompati pagar lapas, aksi Kusni Pranata alias Bujang (43), Juhairi alias Kay (21) dan Muhammad Efendi alias Jefri (34) sempat diketahui petugas sipir yang tengah terjaga di rumah dinas tak jauh dari area lapas. Ketiganya sempat kaget saat mendengar ada teriakan dari sipir yang mengetahui aksi mereka.
Pada saat hendak dihalau, ketiga tahanan tersebut melawan. Akibatnya, petugas sipir yang seorang diri mencoba mencegah ketiga tahanan tersebut sempat
“Sempat dipukul, tapi satu tahanan atas nama Kusni Pranata berhasil tertangkap anggota kita dan yang dua lagi langsung lari kearah barat (Perkebunan Kelapa Sawit),” tutur Kalapas, Haswen Hasan saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (1/3).
Dari hasil pemeriksaan terhadap satu tahanan yang berhasil diamankan pada saat hendak kabur, Haswem menjelaskan, kalau ketiganya memotong pintu teralis ruangan isolasi sejak dua hari kemarin. Saat ini pihaknya masih intens melakukan pemeriksaan terkait gergaji besi yang digunakan tahanan untuk memotong pagar besi tersebut.
“Kita masih melakukan pemeriksaan. Karena seharusnya gergaji besi tidak bisa masuk. Ini sedang kita dalami terus,” tuturnya.
Muhammad Efendi alias Jefri merupakan tahanan yang sempat kabur pada pertengahan November 2017 kemarin bersama rekannya Rio yang sampai saat ini belum tertangkap. Sedangkan Kusni Pranata alias Bujang dan Juhairi alias Kay merupakan tahanan yang sempat mencoba kabur dari lapas bersama Muhammad Efendi dan Rio pada bulan November 2017 lalu.
Menurut Kasi Pembinaan Lapas Klas IIA Tanjungpinang, Gatot S menjelaskan, kalau tahanan yang masih berkeliaran merupakan tahanan dengan kasus yang sama yakni pancabulan anak dibawah umur. Sedangkan Kusni Pranata merupakan tahanan dengan 4 perkara yakni pencurian serta penyalahgunaan narkotika. (r)
Komentar